i just found it

by

tadi pagi nemu cerpen karangan gw waktu kelas 3SD laah! hahaha it's so funny dan PPKn banget gtuloch haha enjoy..
oiya cerpen nya gw salin ulang huruf per huruf nih hoho.

Karena Selalu Lalai

"Brak!". Budi membanting pintu dengan keras. Budi kesal karena tadi pagi Budi dihukum berdiri di pojok kelasnya.
Dia tidak membawa buku PR Matematikanya,padahal dia sudah mengerjakanya. Kata teman-teman dan Pak Irwan, dia lalai. Terdengar suara merdu Rita, adik Budi yang biasanya menenangkannya. Tapi untuk kali ini Budi tetap kesal.

Lalu Budi pergi ke kamar, tidur siang. Namun sayangnya dia menginjak kabel mike. Rita yang menyadari hal itu menangis. "Ada apa disana?" tanya mama. Mama segera keluar. Dilihatnya Rita menangis di lantai. "Ada apa Rita sayang" tanya mama. "Rita nggak bisa nyanyi!".

"Kenapa tidak bisa nyanyi?" tanya mama lagi. "Kabel mikenya diinjak Kak Budi! huhuhu!" mama menoleh kearah Budi dengan wajah marah. "Budi kamu itu nakal, lalai, kamu tidak bisa dipercaya untuk mengurus adikmu!" kata mama.

"Mama maafkan Budi ma" kata Budi. "Ya mama maafkan" kata mama. Budi akan tidur siang. Malangnya Budi. Untuk ketiga kalinya ia lalai, bukan orang lain yang rugi tapi dirinya sendiri ! Dia terpeleset buku cetak Kak Risa. Si wajah cantik itu melongokkan kepalanya, lalu menasihati Budi.

Budi masih terduduk. Lalu ditolong gadis ayu itu. "Makanya Bob,jangan suka lalai,nanti kamu sendiri yang dapat akibatnya!" kak Risa berkata. Suaranya lembut dan merdu. "Maaf kak Risa Budi memang lalai." sesal Budi.
"Janji ya!" kata gadis itu kembali. Dia tidak marah sedikitpun. "Iya Budi janji" kata Budi membuktikan kata-katanya tadi. Tapi ketika jalan-jalan sama Kak Risa Budi jatuh ke got. "Aduh! Untung Kakak bawa baju cadangan ! " seru Kak Risa. Budi masih termenung.

"Bajunya! Basah, kotor, dan hitam penuh lumpur!"
"Makanya kata Kakak kalau kamu lalai kamu akan merasakan akibatnya!" nasihat kakak. "Menjijikkan!." kata Budi dalam hati. "Memang benar kata Kak Risa, aku telah merasakan akibatnya! "kata Budi lagi dalam hati " Untung saja rumah Kakek Ali dan Nenek Ali dan rumah saudaramu Fatimah sudah dekat, kamu nanti mandi disana, baju gantinya nanti kakak sediakan di kamar tempat kamu tidur nanti malam, makanya harus hati-hati,jangan lalai. Kamu kalau jalan pasti selalu santai seperti kamu tadi Budi!."
Omel Kak Risa panjang lebar. Budi berkata dalam hati " Aku berjanji akan hati-hati, aku tidak ingin sikap lalaiku terulang lagi dan mengakibatkan aku celaka atau rugi " . kata Budi dalam hati.

Sementara Rita menyanyi lagi dengan berharap agar Kak Budi akan hati-hati dan tidak lalai. Dan ternyata memang benar. Budi tidak lalai lagi dan hati-hati sesampai di rumah Kakek dan Nenek Ali. Budi menyesal karena lalai merugikan dirinya sendiri. Buktinya karena dia lalai di perjalanan menuju rumah Kakek dan Neneknya dia menjadi kotor, hitam dan menjijikkan. Kak Risa juga jadi repot. Sekarang Budi telah menjadi anak yang hati-hati.

haha ceritanya apeu bgt ga sih? PPKn pisan hahahahah. yaudin lumayanlah buat ketawa-ketawa sendiri inget jaman dulu ckck :DD