by fathina diyanissa
dalam setiap inci aspal jalanan yang ditelusuri dalam perjalanan pulang, yang kadang hanya tersapa sekilas, kadang ditelisik dengan seksama, dalam setiap incinya kutinggalkan sepenggal demi sepenggal dari ceritaku.
mesin yang meraung marah, kaki-kaki yang ketakutan pada kubangan jalan. radio yang mati tanpa suara, jendela yang sedikit dibuka.
sementara mata awas, lekat menyimak apa yang ada di hadapan. sesekali mencuri lihat ke belakang. sambil terus aku bercerita pada setiap inci aspal jalanan yang kutelusuri dalam perjalanan pulang.
lebih dari apa yang sanggup terbagi dalam kata-kata.
setiap dini hari, pada perjalanan pulang.