impulsif
by fathina diyanissa
saat aku bilang senang itu memang aku senang
tapi kata senang itu beda dengan bahagia dan itu bukan bahagia
karena ledakan api yang besar memang cepat padamnya
dan memang ada saatnya kayunya akan habis lapuk membakar api
dan menyiram minyak tanah juga tak ada gunanya
yasudah apinya padam
dan ledakan api yang barusan sepertinya menarik, tapi kan sebentar juga habis ya
mengapa nyala api hanya seumur batang kayunya?
ah, tapi nyala oranyenya masih tersisa di mata walaupun aku menatap ke arah lain.
dan di ujung jariku masih tersisa hangatnya.
aku mau api lagi.