lagi galau spiritual #naon
saya cenderung hidup dalam masa sekarang aja.
saya cenderung hidup dalam masa sekarang aja.
most likely it goes that way
it's easier to cope with absence
the smoother my life goes, the more nervous i get
Pukul sebelas malam, langit terang tetapi rumahku gelap.
Sudah empat jam sejak lampu rumah padam dan televisi tidak dapat menyala. Nyala api kecil yang jadi satu-satunya sumber cahaya sudah hampir menelan habis batang lilin penyangganya. Ini lilin terakhir kami, dan aku khawatir tak sampai sepuluh menit lagi tak akan ada penerangan di rumah kami.
Gelap ini membunuh. Hingga nyaris tak ada yang tersisa yang dapat kami lakukan. Sebab hampir semua kegiatan yang dilakukan bergantung pada kabel panjang dan dua plat logam di ujungnya, yang mengalirkan listrik dari pusatnya, entah dimana.
Namun gelap ini menghidupkan. Karena dalam gelap kami akan saling mencari, lalu duduk bersama tanpa sedikitpun sosok satu sama lain dapat ditangkap dengan mata. Dan indra lain menjadi siaga.
Tak ada yang dapat dilakukan, kecuali menyambung percakapan. Berbicara tentang kehidupan, tentang keseharian. Tentang hal-hal kecil dan sederhana yang selama ini terlewatkan karena listrik telah mencuri perhatian.
Aku, dia, duduk bersama. Berbagi hidup, bukan pada layar televisi, bukan pada koneksi internet, tetapi satu sama lainnya.
Ini tentang momen berharga yang kembali dihidupkan oleh listrik yang padam.
bahkan jika kata ini aku tulis dengan cetak tebal, huruf miring, garis bawah, warna merah mencolok, huruf kapital, font yang besar diikuti dengan tanda seru, tidak akan tersampaikan betapa aku benar-benar memaknai kata ini, sungguh memaknainya.
we'll be back to routine.
When I look at you, heaven's on fire
I wish I didn't know you better, but it's pointless
One look at you, and heaven's on fire
When I look at you, I reach for a piano wire
Fighting to keep it together, but it's pointless
One look at you and heaven's on fire,
Heaven's on fire
It seems like everyone is on your side
We're outnumbered by those who take no pride
In constantly moving against the tide
Charlatans just out of reach and out of time
I'm a little like you,
Ugly on the inside
But while I dive into the gritty
You just stand by
When I look at you
Heaven's on fire
Heaven's on fire
It seems like everyone is on your side
We're outnumbered by those who take no pride
In constantly moving against the tide
Charlatans just out of reach and out of time
s: lg nongkrong di balkon, balkonnya bagus loh de
so sorry for being so silly and unlovely
ajejdejkemanednenrenakan
empat belas perempatan, tujuh pertigaan. menghasilkan seribu seratus tujuh puluh enam kemungkinan rute perjalanan. belum lagi jalan-jalan kecil yang tak terlacak di peta, dapat menambah besar lagi angkanya.
dreams, dreams, dreams
did some browsing about hijab style and fashion and stuffs like that, and found this blog,
Mungkin kaupikir orang sepertiku, yang sempat berlaga di World Series, tak mungkin tenggelam begitu dalam sampai ingin bunuh diri karena setidaknya mereka selalu mempunyai "impian yang jadi nyata" itu. Tapi kau keliru. Yang terjadi saat impianmu menjadi nyata adalah kesadaran yang perlahan luruh bahwa impianmu tidaklah seperti yang kaubayangkan.
akhirnya lengkap sudah nilai 7 matkul dan 18 sks semester 1.
jadi dulu jualan ikan di pasar suci, mungkin emang banyak yang jual ikan juga, tapi kan banyak jualan lain kayak sayur, bumbu masak, yah sebutlah apapun itu. mungkin gak semua orang datang kesitu buat cari ikan, tapi pasti bakal keciri sebagai penjual ikan, dan orang yang cari ikan kesitu bakal lebih nyiriin tempat itu sebagai tempat beli ikan.
i'm so sorry, dear someone who googled 'salep buat linu' and eventually ended up on this blog.... you probably didn't find what you were looking for
kemarin nemenin ayah dan kakak driving (latihan golf gitu) di siliwangi, and while waiting for them i had some nice talk with my mother.
The Ninth Symphony (Choral) was completed in 1823, by which time Beethoven was completely deaf. There was a poignant scene at the first performance. Despite his deafness, Beethoven insisted on conducting, but unknown to him the real conductor sat out of his sight beating time. As the last movement ended, Beethoven, unaware even that the music had ceased, was also unaware of the tremendous burst of applause that greeted it. One of the singers took him by the arm and turned him around so that he might actually see the ovation.
wah skrg di blog ini udah ada archive untuk tahun 2011 dong :'O
© NOUS.. Powered by Blogger and Manifest. Converted by LiteThemes.com